Post by thirdelijah on Oct 22, 2019 8:30:51 GMT
BAB 39
KESAKSIAN SAYA : TENTANG DOKUMEN INI DAN PUASA SAYA
TUHAN memanggil saya untuk pergi ke lokasi terpencil untuk berdoa dan berpuasa air selama empat puluh hari. Setelah dua minggu, saya mengambil komuni setiap hari, dan beberapa saat kemudian, saya mengambil 4-4 oz. gelas jus setiap hari. Puasa ini adalah hal yang saya pikir sesuatu yang paling sulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya.
TUHAN membawa saya melakukan puasa ini untuk menyalibkan diri saya sendiri, yang telah saya lakukan. DIA juga memberi saya banyak perkataan yang mana saya mencoba untuk tetap mencatatnya bagi orang lain supaya mereka dapat membacanya. Dokumen ini didiktekan kepada saya oleh TUHAN selama hari-hari puasa terhitung sejak 27 Januari 2012 sampai 6 Maret 2012. (Harap dicatat bahwa sebagian besar individu surat yang didiktekan oleh TUHAN kepada saya tidak semua individu tertulis tanggalnya, karena puasa ini begitu sulit bagi saya dan saya tidak ingin terfokus pada tanggal itu dan berpikir betapa lambatnya puasa ini berjalan)
Selama puasa ini, TUHAN menyuruh saya untuk meminta "ROTI SURGAWI" kapanpun saya ingin, ini sangat membantu saya untuk mencegah rasa sakit dari menahan rasa lapar. Jadi saya lakukan untuk meminta roti surgawi setiap kali saya merasa rasa lapar atau nyeri yang terkait dengan puasa. Setiap kali saya meminta untuk "ROTI SURGAWI" dari TUHAN, rasa sakit hanya akan hilang begitu saja. Sungguh menakjubkan dan ajaib. TUHAN adalah "ROTI SURGAWI" (Yohanes 6:29-58).
Sekitar setengah jalan dalam puasa, saya membaca sebuah buku yang benar-benar membuat saya terduduk dan terdiam. Itu adalah tentang seorang wanita yang telah ditunjukkan surga dan neraka. Dia mengatakan bahwa di neraka, mereka akan merasa lapar dan haus selamanya, kekal! Ini adalah saat yang memberikan suatu gambaran bagi saya selama puasa, karena saya hanya berpuasa dari makanan selama empat puluh hari (dan saya, tentu saja, tidak haus karena saya minum air selama puasa ini) tapi saya tidak dapat membayangkan lapar di dalam kekekalan (ketika empat puluh hari adalah sebuah perjuangan yang luar biasa) dan juga haus. Jadi saya ingin orang berpikir tentang kebenaran ini secara mendalam dan mempertimbangkan secara serius tentang kekekalan mereka.
Saya bersyukur kepada TUHAN untuk kekuatan selama melewati puasa empat puluh hari ini. Sehubungan dengan perkataan yang diberikan kepada saya, TUHAN menggunakan banyak perkataan yang saya bahkan tidak mengetahui artinya dan saya harus mencari kata-kata yang tepat dan sesuai. Saya juga seorang penulis dan ketika saya menulis sesuatu yang panjang, seperti dokumen yang berisi 100 halaman lebih, saat itu saya menulisnya sendiri, dimana hal ini akan memerlukan banyak penulisan ulang, pengeditan, penghapusan atau penambahan. Tetapi untuk dokumen ini tidak pernah diubah atau berubah.
Saya benar-benar mencatat dikte dari TUHAN seperti yang diperintahkan kepada saya. Saya menulis perkataan TUHAN dalam sebuah jurnal dan mengetik ulang secara keseluruhan tanpa menulis ulang satu katapun atau merubahnya ke dalam bahasa Inggris yang sempurna. Segala KEMULIAAN bagi TUHAN!
Terima kasih TUHAN atas kesabaranMU terhadap bejana yang rendah ini, Susan Davis.
TAMAT.
Download eBook nya dalam bahasa Inggris di sini ( format pdf )
Sumber translate www.facebook.com/mira.agustina.56
KESAKSIAN SAYA : TENTANG DOKUMEN INI DAN PUASA SAYA
TUHAN memanggil saya untuk pergi ke lokasi terpencil untuk berdoa dan berpuasa air selama empat puluh hari. Setelah dua minggu, saya mengambil komuni setiap hari, dan beberapa saat kemudian, saya mengambil 4-4 oz. gelas jus setiap hari. Puasa ini adalah hal yang saya pikir sesuatu yang paling sulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya.
TUHAN membawa saya melakukan puasa ini untuk menyalibkan diri saya sendiri, yang telah saya lakukan. DIA juga memberi saya banyak perkataan yang mana saya mencoba untuk tetap mencatatnya bagi orang lain supaya mereka dapat membacanya. Dokumen ini didiktekan kepada saya oleh TUHAN selama hari-hari puasa terhitung sejak 27 Januari 2012 sampai 6 Maret 2012. (Harap dicatat bahwa sebagian besar individu surat yang didiktekan oleh TUHAN kepada saya tidak semua individu tertulis tanggalnya, karena puasa ini begitu sulit bagi saya dan saya tidak ingin terfokus pada tanggal itu dan berpikir betapa lambatnya puasa ini berjalan)
Selama puasa ini, TUHAN menyuruh saya untuk meminta "ROTI SURGAWI" kapanpun saya ingin, ini sangat membantu saya untuk mencegah rasa sakit dari menahan rasa lapar. Jadi saya lakukan untuk meminta roti surgawi setiap kali saya merasa rasa lapar atau nyeri yang terkait dengan puasa. Setiap kali saya meminta untuk "ROTI SURGAWI" dari TUHAN, rasa sakit hanya akan hilang begitu saja. Sungguh menakjubkan dan ajaib. TUHAN adalah "ROTI SURGAWI" (Yohanes 6:29-58).
Sekitar setengah jalan dalam puasa, saya membaca sebuah buku yang benar-benar membuat saya terduduk dan terdiam. Itu adalah tentang seorang wanita yang telah ditunjukkan surga dan neraka. Dia mengatakan bahwa di neraka, mereka akan merasa lapar dan haus selamanya, kekal! Ini adalah saat yang memberikan suatu gambaran bagi saya selama puasa, karena saya hanya berpuasa dari makanan selama empat puluh hari (dan saya, tentu saja, tidak haus karena saya minum air selama puasa ini) tapi saya tidak dapat membayangkan lapar di dalam kekekalan (ketika empat puluh hari adalah sebuah perjuangan yang luar biasa) dan juga haus. Jadi saya ingin orang berpikir tentang kebenaran ini secara mendalam dan mempertimbangkan secara serius tentang kekekalan mereka.
Saya bersyukur kepada TUHAN untuk kekuatan selama melewati puasa empat puluh hari ini. Sehubungan dengan perkataan yang diberikan kepada saya, TUHAN menggunakan banyak perkataan yang saya bahkan tidak mengetahui artinya dan saya harus mencari kata-kata yang tepat dan sesuai. Saya juga seorang penulis dan ketika saya menulis sesuatu yang panjang, seperti dokumen yang berisi 100 halaman lebih, saat itu saya menulisnya sendiri, dimana hal ini akan memerlukan banyak penulisan ulang, pengeditan, penghapusan atau penambahan. Tetapi untuk dokumen ini tidak pernah diubah atau berubah.
Saya benar-benar mencatat dikte dari TUHAN seperti yang diperintahkan kepada saya. Saya menulis perkataan TUHAN dalam sebuah jurnal dan mengetik ulang secara keseluruhan tanpa menulis ulang satu katapun atau merubahnya ke dalam bahasa Inggris yang sempurna. Segala KEMULIAAN bagi TUHAN!
Terima kasih TUHAN atas kesabaranMU terhadap bejana yang rendah ini, Susan Davis.
TAMAT.
Download eBook nya dalam bahasa Inggris di sini ( format pdf )
Sumber translate www.facebook.com/mira.agustina.56